PENGARUH PENGGUNAAN KONSENTRASI GULA BERBEDA TERHADAP MANISAN TOMAT (Solanum lycopersicum)

ABSTRAK
NURIN ISYATI RAHIMAH. Pengaruh Penggunaan Konsentrasi Gula Berbeda Terhadap Manisan Tomat (Solanum lycopersicum) (dibawah bimbingan Bapak Adnan Putra Pratama.).
Pengolahan tomat menjadi suatu produk selain mampu mempertahankan daya simpannya juga mampu meningkatkan nilai jual dari tomat. Hal ini menjadi pemicu untuk membuat olahan tomat yang bermanfaat agar produksi tomat menjadi maksimal. Produk yang diolah dari pemanfaatan buah tomat ialah manisan tomat. Tomat merupakan jenis buah sayur yang rasanya kurang manis dan dagingnya cukup kenyal sehingga sangat cocok jika dibuat manisan. Manisan tomat sering dijumpai dalam keadaan kering dan berwarna coklat mirip buah kurma.
Penelitian ini dilakukan dengan 3 perlakuan berupa perbedaan penggunaan konsentrasi gula, diantaranya adalah P1 = gula (20%), P2 = gula (25%), P3 = gula (30%) dimana penambahan ini dihitung dari berat bahan pembuatan tomat. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi gula yang berbeda dalam pembuatan manisan tomat didapatkan hasil kadar air tertinggi pada P3 yaitu 24,38% dan terendah P1 yaitu 19,81%. Vitamin C tertinggi P3 yaitu 0,350 mg/100 g dan terendah P1 yaitu 0,346 mg/100g, Total padatan terlarut tertinggi yaitu 8,5 % ⁰Brix dan terendah P3 yaitu 7,6% ⁰Brix. Uji organoleptik pada segi rasa, tekstur, aroma dan warna mendapatkan hasil rata-rata 3,50-4,49 (suka). Hasil uji ANOVA didapatkan bahwa konsentrasi gula berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air manisan tomat. Namun, tidak berpengaruh nyata terhadap vitamin C, total padatan terlarut dan organoleptik.

KATA KUNCI : Tomat, Gula dan Manisan Tomat