ANALISIS FITOKIMIA, AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN RUMPUT BALAM (Ageratum conyzoides)

GABRIEL PERMADI LUMBANRAJA. Analisis Fitokimia, Aktivitas Antioksidan dan Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Rumput Balam (Ageratum conyzoides) (di Bawah Bimbingan NUR MAULIDA SARI).

Rumput Balam dipercaya dapat menyembuhkan luka luar dengan menempelkan daun yang telah ditumbuk atau dimamah hingga mengeluarkan air, pada permukaan luka bagian luar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan senyawa metabolit sekunder, bioaktivitas antioksidan menggunakan DPPH (2,-2 Diphenyl 1-Picrylhydrazyl) sebagai Radikal Bebas dengan konsentrasi larutan 200, 100, 50, 25, dan 12.5 ppm. Pengujian bioaktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans dan Staphylococcus aureus pada ekstrak etanol (96%) daun rumput balam (Ageratum conyzoides) menggunakan metode difusi agar sumuran dengan modifikasi pada berbagai konsentrasi ekstrak yaitu 50 μg/well, 100 μg/well, 200 μg/well, 400 μg/well dan 800 μg/well. Pengujian ini juga menggunakan kloramfenikol (C11H12C12N2O5) sebagai kontrol positif dan aseton (C3H6O) sebagai kontrol negatif.

Analisis fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun rumput balam memiliki kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, saponin dan triterpenoid. Analisis aktivitas antioksidan ekstrak daun rumput balam (Ageratum conyzoides) menunjukkan bahwa ekstrak mampu menyerap DPPH dengan persentase 81% pada konsentrasi 200 ppm, 86% pada konsentrasi 100 ppm, 57% pada konsentrasi 50 ppm, 31% pada konsentrasi 25 ppm dan 16% pada konsentrasi 12.5 ppm. Penghambatan ekstrak terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans adalah sedang pada konsentrasi 200, 400 dan 800 μg/well dengan diameter zona hambat 9-10 mm dan respon penghambatan terhadap bakteri Staphylococcus aureus adalah kuat pada konsentrasi 800 μg/well dengan diameter zona hambat 11 mm.

Berdasarkan hasil penelitian ekstrak etanol daun rumput balam dapat direkomendasikan sebagai alternatif antioksidan dan antibakteri alami.

Kata kunci: Ageratum conyzoides, Fitokimia, DPPH, Staphylococcus aureus, dan Streptococcus mutans.