PEMETAAN POLA SEBARAN SEDIMEN DI SUNGAI KARANGMUMUS MENGGUNAKAN METODE NUMERIC 2D HEC-RAS

ACHMAD ZIDANE MAULANA. Pemetaan Pola Sebaran Sedimen Di Sungai Karang Mumus Menggunakan Numeric 2D Hec-rass (di bawah bimbingan oleh Feri Fadlin).
Sungai merupakan aliran air alami yang mengalir melalui saluran di permukaan bumi dari hulu ke hilir menuju laut, danau, rawa, atau sungai lain, memiliki peran penting dalam proses sedimentasi. Sungai Karang Mumus, anak sungai yang melintasi Kota Samarinda sepanjang 34,7 km dan bermuara ke Sungai Mahakam, menjadi bagian integral dari sistem sungai yang kompleks di Kalimantan Timur, di mana sedimentasi, yaitu proses pengendapan material yang terangkut oleh air atau angin, terjadi secara alami di daerah dataran rendah. Perkembangan teknologi dalam pemodelan hidraulik telah mengalami kemajuan pesat dengan hadirnya perangkat lunak seperti HEC-RAS. Perangkat lunak ini memungkinkan simulasi aliran hidraulik dalam saluran sungai, termasuk analisis aliran satu dimensi dan dua dimensi.
Penilitian ini bertujuan untuk Mengetahui karakteristik sedimen dasar di sungai Karangmumus Samarinda dan Mengetahui sebaran sedimen tersuspensi dan perubahan morfologi dasar sungai berdasarkan pasang surut di Sungai Karangmumus Kota Samarinda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Karakteristik partikel yang terdapat di sungai karngmumus yang paling mendominasi adalah butiran pasir halus, lanau dan lempung untuk analisa saringan sedangkan analisa menggunakan alat Hidrolosis menunjukkan partikel yang lebih halus lagi berupa lanau dan lempung yaitu partikel yang berukuruan 0,075 mm hingga 0,002 mm dan Sebaran sedimen yang tersuspensi pada saat pasang tertinggi mencapai nilai 88 mg/l dan 57 mg/l pada saat surut terendah pada pasang surut tertinggi sedangkan pada saat pasang surut terendah, nilai sedimen yang tersuspensi 20,8 mg/l pada pasang tertinggi dan saat surut terendah sekitar 24 mg/l. Perubahan dasar elevasi sungai pada saat pasang surut tertinggi mengalami penggerusan hingga 5 cm saat pasang tertinggi dan penimbunan sedimen sekitar 1,6 cm dan sebaliknya pada saat pasang surut terendah, saat pasang tertinggi hanya mengalami penggerusan sebesar 3 cm dan penimbunan sedimen mencapai 3 cm.