ANALISIS KANDUNGAN UNSUR HARA N, P, K, DAN pH PADA LAHAN PASCATAMBANG BATUBARA DI LOA JANAN KALIMANTAN TIMUR

ABSTRAK
DEKA ASMANANDA SAPUTRA. Analisis Kandungan Unsur Hara N, P, K dan pH pada Lahan Pascatambang Batubara di Loa Janan Kalimantan Timur. (di bawah bimbingan Kiamah Fathirizki Agsa Kamarati)
Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, termasuk lahan pertambangan yang luas di berbagai pulau. Meskipun sektor pertambangan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian, aktivitasnya sering kali
menyebabkan degradasi lahan pascatambang dan penurunan kesuburan tanah. Topsoil yang kaya unsur hara penting untuk pertumbuhan tanaman terkadang hilang atau terdegradasi akibat aktivitas pertambangan. Untuk mengatasi dampak
ini, perlu dilakukan rehabilitasi lahan pasca tambang dengan mengembalikantopsoil dan memastikan ketersediaan unsur hara yang cukup untuk mendukung lahan yang akan dijadikan reklamasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis unsur hara N, P, K dan pH tanah pada lahan pascatambang batubara PT Insani Baraperkasa (IBP) Site Loa Janan di 3 kedalaman tanah yaitu 0-10 cm, 10-20 cm, 20-30 cm, hasil yang diharapkan ialah menyediakan informasi tentang kandungan unsur hara pada
lahan pascatambang yang akan digunakan menjadi lahan reklamasi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui survei
lapangan dan uji analisa laboratorium. Pengambilan sampel tanah di lapangan dilakukan pada plot berukuran 50m x 50m dengan menggunakan metode diagonal dengan mengambil sebanyak 3 sampel pada kedalaman tanah 0-10 cm, 10-20 cm, 20-30
cm.
Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa tanah di lokasi tersebut memiliki pH yang masam pada semua kedalaman pengukuran. Nilai pH yang terukur pada kedalaman 0-10 cm (4,80), 10-20 cm (4,91), dan 20-30 cm (4,82). Kemasaman tanah ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, iklim tropis, dan dekomposisi mineral yang membebaskan ion aluminium, menyebabkan penurunan pH tanah. Kandungan unsur hara di tanah juga sangat rendah di semua kedalaman. Nitrogen (N) memiliki status sangat rendah pada kedalaman 0-10 cm (0,09%), 10-20 cm (0,010%), dan 20-30 cm (0,11%). Rendahnya kandungan nitrogen disebabkan oleh mobilitas tinggi unsur ini, serta pencucian yang signifikan akibat curah hujan tinggi. Fosfor (P) juga memiliki status sangat rendah pada semua kedalaman, yakni 0,01%, dipengaruhi oleh pH tanah yang masam yang menghambat ketersediaan fosfor. Kalium (K) menunjukkan status sangat rendah di kedalaman 0-10 cm (0,02%), 10-20 cm (0,04%), dan 20-30 cm (0,03%), dengan nilai kalium yang bervariasi antara 0,3% - 2,5% menurut penelitian sebelumnya. Secara keseluruhan, lahan pascatambang PT IBP mengalami kondisi tanah yang masam dan kekurangan unsur hara penting (nitrogen, fosfor, dan kalium), yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan memerlukan perbaikan untuk rehabilitasi tanah.

Kata Kunci : Lahan Pasca Tambang, Unsur Hara, N, P, K, PH