PENGGUNAAN KOMPOS DENGAN DOSIS BERBEDA PADA BUDIDAYA TANAMAN KALIANDRA MERAH (Calliandra calothyrsus)

DWI SEPTI AMALIA. Penggunaan Kompos Dengan Dosis Berbeda Pada Budidaya Tanaman Kaliandra Merah (Calliandra Calothyrsus) (di bawah bimbingan ELISA HERAWATI).
Penelitian ini dilatar belakangi banyaknya manfaat tanaman kaliandra (Calliandra calothyrsus) maka tanaman ini sangat perlu dibudidayakan. Pertumbuhan tanaman yang optimal sangat bergantung pada kualitas tanah dan nutrisi yang tersedia, salah satu cara untuk meningkatkan kualitas tanah adalah dengan menggunakan kompos. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan diameter, tinggi, serta laju pertumbuhan Kaliandra Merah (Calliandra calothyrsus) pada penggunaan pupuk kompos dengan dosis yang berbeda serta mengetahui dosis kompos yang paling optimal diantara 3 dosis berbeda dalam mendukung pertumbuhan kaliandra tersebut.
Penelitian ini dilaksanakan di Persemaian Program Studi Pengelolaan Hutan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Waktu penelitian selama 6 bulan meliputi studi literatur penaburan biji, penyiapan media tanam, pemeliharaan, pemberian kompos yang berbeda dengan dosis 0 gr, 60 gr, 75 gr dan 90 gr, pengukuran diameter, tinggi, pengolahan data dan penulisan Tugas Akhir. Data diolah menggunakan sidik ragam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan laju pertumbuhan dihitung menggunakan rumus Hamilton, 1994.
Hasil perhitungan analisis sidik ragam RAL yang dicobakan memperlihatkan perbedaan yang sangat nyata terhadap pertumbuhan tinggi dan diameter Kaliandra Merah. Hasil penelitian ini menunjukkan dosis 75 gr (K2) memiliki rata-rata tinggi 23,4 cm dan diameter 0,26 cm terbesar jika dibandingkan dengan dosis 60 gr (K1), 90 gr (K3) dan tanpa pemberian kompos. Dosis75 gr merupakan dosis optimum untuk pemupukan tanaman Kaliandra Merah (Calliandra calothyrsus) dengan pupuk kompos, guna memperoleh pertumbuhan maksimum.