Analisis Teknik Pengendalian Gulma Kentosan Dengan Menggunakan Teknik Manual dan Kimiawi Pada Piringan Kelapa Sawit Menghasilkan di PT. Alam Jaya Persada

IKE ALFINA. Analisis Teknik Pengendalian Gulma Kentosan Dengan Menggunakan Teknik Manual dan Kimiawi Pada Piringan Kelapa Sawit Menghasilkan di PT. Alam Jaya Persada (dibawah bimbingan PUSPITA dan SRI NGAPIYATUN)
Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan tanaman perkebunan utama di Indonesia. Kelapa sawit menjadi komoditas penting dikarenakan mampu memiliki rendemen tinggi dibandingkan minyak nabati lainnya. Kehadiran gulma di perkebunan kelapa sawit berpengaruh negatif terhadap tanaman kelapa sawit salah satunya gulma kentosan, Gulma ini tumbuh dari biji-bijian buah matang yang jatuh tidak dikutip selama proses panen yang menyebabkan banyaknya kerugian.
Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui teknik pengendalian gulma yang efektif dalam mengendalikan gulma kentosan di PT. Alam Jaya Persada dan untuk mengetahui berapa besaran biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pengendalian gulma kentosan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif. Adapun jumlah sampel pokok tanaman kelapa sawit yang diambil dalam penelitian ini yaitu dengan menghitung populasi per 1 ha adalah 123 pokok, lalu masing-masing blok diambil 10%, jadi jumlah masing-masing blok yang diteliti adalah 12 pokok per blok.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pengamatan gulma yang dikendalikan di dua blok dengan perlakuan berbeda menunjukan bahwa pengendalian manual lebih efektif karena gulma yang dikendalikan 100% atau gulma yang dikendalikan langsung mati di hari pertama pengendalian, sedangkan pengendalian secara kimia gulma membutuhkan proses untuk mencapai kematian yang sempurna, kematian pada pengendalian secara kimia mencapai 95,8% dan biaya yang dikeluarkan untuk pengendalian gulma kentosan secara manual di blok C13 dengan luasan 20 hektar membutuhkan biaya sebesar Rp 12.600.000,00, sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk pengendalian secara kimiawi di blok C16 dengan luasan 20 hektar membutuhkan biaya sebesar Rp 2.777.260,00,