Manajemen Gulma pada Perkebunan Kelapa Sawit di Lahan Gambut

ABSTRAK

MUHAMMAD MARIADI WAHID. Manajemen Gulma pada Perkebunan Kelapa Sawit di Lahan Gambut (di bawah bimbingan ARIEF RAHMAN dan ANDI LELANOVITA SARDIANTI).
Gulma sering menimbulkan berbagai masalah dalam lahan pertanian, termasuk kerusakan tanaman dan penurunan produksi. Masalah ini umumnya berkolerasi erat dengan populasi gulma yang ada. Faktor utama yang mempengaruhi adalah persaingan antara tanaman dan gulma dalam hal ruang tumbuh, nutrisi, dan cahaya. Karena gulma merupakan tumbuhan yang tidak diinginkan, pengendalian gulma menjadi fokus perhatian yang penting. Salah satu metode untuk menentukan strategi pengendalian gulma yang efektif adalah melalui analisis vegetasi yang dapat memberikan data tentang penyebaran dan kepadatan gulma, sehingga membantu dalam merancang pendekatan pengendalian yang tepat untuk meminimalkan dampak negatif gulma terhadap produksi kelapa sawit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi gulma, struktur gulma dan pengendalian gulma yang efektif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi survei lapangan untuk mengidentifikasi jenis dan jumlah individu gulma, serta analisis vegetasi untuk menentukan struktur gulma berdasarkan kerapatan relatif, frekuensi relatif, dominansi relatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 275 komposisi gulma dengan struktur terdiri 15 jenis dari 10 famili, dengan jenis gulma dominan adalah eleocharis dulcis, paspalum denticulatum, dan fimbristylis miliacea. Ketiga gulma memiliki nilai kerapatan, frekuensi, dan dominansi relatif tinggi. Indeks keanekaragaman gulma di lahan gambut tersebut sebesar 2,13, yang tergolong tinggi. Metode pengendalian gulma yang digunakan yaitu menggabungkan metode pengendalian secara fisik dan secara kimia. Hasil ini dapat menjadi gambaran bagi perusahaan untuk mengendalikan gulma pada lahan gambut yang efektif.
Kata kunci: Analisis vegetasi, Gulma, Lahan gambut, Pengendalian gulma.