APLIKASI BAKTERI DEKOMPOSER ASAL KEONG MAS KOMBINASI RUMEN KAMBING UNTUK PEMBUATAN KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT

MUHAMMAD FAUZAN BINTANG ANDASWARA. Aplikasi Bakteri Dekomposer Asal Keong Mas Kombinasi Rumen Kambing Untuk Pembuatan Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit (Di bawah bimbingan ibu RUSMINI).
Kalimantan Timur memiliki perkebunan kelapa sawit yang cukup luas, luasnya lahan perkebunan sawit tentunya akan menghasilkan limbah yang sangat besar salah satunya adalah limbah tandan kosong kelapa sawit (TKKS). TKKS disusun oleh senyawa selulosa yang cukup tinggi, kandungan selulosa pada TKKS mengakibatkan bahan ini sulit untuk terdekomposisi dan membutuhkan waktu yang relatif lama. Selulosa dapat diuraikan oleh aktivitas mikroorganisme, salah satu solusi pengelolaan limbah TKKS adalah dengan memanfaatkan organisme pengurai selulosa, berasal dari keong mas dan rumen kambing.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik sifat fisik dari kompos TKKS dengan menggunakan bakteri dekomposer asal keong mas kombinasi rumen kambing dan menguji kandungan unsur hara makro N, P, K, C-Organik dan C/N kampos dari TKKS dengan menggunakan bakteri dekomposer asal keong mas kombinasi rumen kambing pada perlakuan P1 sedangkan perlakuan P2 menggunakan bioaktivator komersil. Hasil pupuk setiap perlakuan dibandingkan dengan Standar Nasional Indonesia SNI 19-7030-2004. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agronomi Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan dan Kebun Percontohan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, pada bulan Juni sampai dengan bulan September 2023.
Hasil penelitian menunjukkan sifat fisik kompos limbah TKKS diperoleh kompos berwarna coklat kehitaman, tidak berbau dan bertekstur remah. Pengomposan limbah TTKS pada perlakuan P1 matang pada hari ke-42, sedangkan P2 kompos matang pada hari ke-46. Hasil analisis pada perlakuan P1 menghasilkan unsur N, P, K dan C/N memenuhi SNI 19-7030-2004. Pada perlakuan P2 menghasilkan unsur N dan P memenuhi SNI 19-7030-2004 tetapi tidak memenuhi pada unsur K dan C/N. Sedangkan C-Organik dan pH pada kedua perlakuan belum memenuhi SNI 19-7030-2004.