PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DARI LIMBAH KULIT BUAH KAKAO (Theobroma cacao) DAN TUMBUHAN TALAS (Colocasia esculenta) MENGGUNAKAN BIOAKTIVATOR EFFECTIVE MICROORGANISMS 4 (EM-4)

HAGITA SELVIANA BR SEMBIRING. Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao) dan Tumbuhan Talas (Colocasia esculenta) Menggunakan Bioaktivator Effective Microorganisms 4 (EM-4) (dibawah bimbingan YUANITA).
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum optimalnya pemanfaatan limbah kulit buah kakao dan tumbuhan talas yang ada di lahan pertanian maupun disekitar lingkungan masyarakat. Limbah kulit buah kakao dan tumbuhan talas dapat dimanfaatkan sebagai unsur hara tanaman dalam bentuk pupuk organik dengan penambahan bioaktivator EM-4 yang membantu mempercepat proses fermentasi pupuk.
Tujuan dari penelitian ini untuk menghitung lama waktu pembuatan pupuk organik, mengamati sifat fisik (suhu, aroma, tekstur, dan warna), dan analisa kandungan unsur hara kimia (Nitrogen, Fosfor, Kalium, Karbon, C/N rasio, pH) yang terkandung dalam pembuatan pupuk organik dari limbah kulit buah kakao dan tumbuhan talas dengan bioaktivator EM-4.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei–Juli 2023, di Laboratorium Kebun Percontohan Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan dan analisis unsur hara pupuk di Laboratorium Tanah dan Air Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.
Berdasarkan hasil pengamatan menunjukan bahwa lama waktu pembuatan pupuk organik limbah kulit buah kakao dan tumbuhan talas dengan bioaktivator EM-4 pada perlakuan P2 lebih cepat 6 (enam) hari yaitu 32 hari, dengan suhu 28 oC, aroma tidak berbau, warna hitam dan tekstur remah, dan P1 38 hari, dengan suhu 30 oC, aroma tidak berbau, warna hitam dan tekstur remah. Hasil analisa kimia pupuk kandungan nitrogen (N) lebih tinggi pada perlakuan P1 yaitu 0,39 % dan P2 yaitu 0,37 %, kandungan fosfor (P) pada perlakuan P1 dan P2 memproleh hasil 0,06%, kandungan kalium (K) lebih tinggi pada perlakuan P2 yaitu 0,27 % dan P1 yaitu 0,25%, kandungan karbon (C) pada perlakuan P2 yaitu 31 % dan P1 yaitu 29 %, C/N rasio lebih tinggi pada perlakuan P2 yaitu 31 % dan pada perlakuan P1 yaitu 29 %, pH pupuk P1 dan P2 10. Nilai kalium (K), karbon (C), pada perlakuan P1 dan P2 sudah memenuhi Standar Mutu Kompos SNI 19/7030/2004. Sedangkan nilai nitrogen (N), fosfor (P), C/N rasio, dan pH perlakuan P1 dan P2 belum memenuhi Standar Mutu Kompos SNI 19/7030/2004.