Studi Pembuatan Lilin Aromaterapi Dengan Penambahan Minyak Atsiri Sereh Wangi (Cimbopongon nardus)

NINA PURNAMA. Studi Pembuatan Lilin Aromaterapi Dengan Penembahan
Minyak Atsiri Sereh Wangi (Cymbopongon nardus). (Di Bawah Bimbingan ELISA GINSEL POPANG)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pembuatan lilin dengan penambahan minyak atsiri sereh wangi sebelum dijadikan sebagai macam alternatif salah satunya terapi.
Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap kesukaan aroma lilin sebelum dibakar dan uji ketahanan lilin yang terdiri dari uji titik leleh dan waktu bakar. Penelitian ini mengunakan perlakuan dengan penambahan minyak atsiri sereh wangi (P1=2,5%, P2=5%, P3=7%), pada perbandingan parafin dan stearin 7:3, terdiri dari 3 taraf perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali. Prameter yang diamati adalah uji titik leleh, uji waktu bakar dan tingkat kesukaan dalam aroma lilin (uji hedonik) kemudian dilakukan perhitungan rata-rata.
Hasil uji hedonik aroma menunjukan nilai kesukaan panelis tertinggi pada P3 dengan konsentrasi penambahan minyak atsiri 7% dengan nilai rata-rata 3,67 masuk dalam rage penilaian “suka”. Dari hasil uji titik leleh yang dilakukan konsentrasi zat aktif yang tinggi akan membuat titik leleh lilin menjadi rendah, dan sebaliknya jika konsentrasi minyak atsiri lebih rendah maka titik leleh menjadi tinggi. Dari hasil waktu bakar menunjukan hasil bahwa semakin banyak minyak Atsiri yang ditambahkan sereh wangi maka semakin cepat lilin terbakar, karena minyak atsiri merupakan minyak yang mudah menguap.

Kata kunci: Lilin Aromaterapi, Minyak atsiri, Sereh Wangi (Cymbopongon nardus)