PEMETAAN BATAS ADMINISTRASI RUKUN TETANGGA SETELAH PEMEKARAN BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT DI KECAMATAN MUARA JAWA

INDRA PRATAMA PUTRA. Pemetaan Batas Administrasi Rukun Tetangga (RT) Setelah Pemekaran Berbasis Partisipasi Masyarakat di Kecamatan Muara Jawa (di bawah bimbingan AHMAD ARIS MUNDIR SUTAJI) Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan akan adanya data batas administrasi wilayah yang detail, yakni pada tingkat wilayah Rukun Tetangga (RT).
Pemetaan batas administrasi wilayah sampai ke tingkat Rukun Tetangga (RT), merupakan salah satu jenis penataan wilayah yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan, serta sebagai wujud dari pembangunan wilayah.
Utamanya setelah dilakukan pemekaran pada wilayah Rukun Tetangga (RT) di Kecamatan Muara Jawa. Oleh karena itu tujuan dari kegiatan penelitian ini yaitu untuk memetakan
batas wilayah Rukun Tetangga (RT) pada Kecamatan Muara Jawa dan Memberikan informasi tentang batas administrasi Rukun Tetangga (RT) setelah pemekaran berbasis partisipasi Masyarakat di Kecamatan muara jawa. Kegiatan penelitian ini dilakukan mulai dari bulan 1 Februari 2024 – 29 Februari 2024 untuk mengambil data lapangan kemudian dilanjut pada bulan Maret – Mei 2024 meliputi pengolahan data dan penyusunan laporan yang dilaksanakan di Kecamatan Muara Jawa. Data yang dikumpulkan berupa data spasial yang disajikan dalam bentuk koordinat kemudian diolah menjadi sebuah peta dan nantinya dapat menampilkan peta batas Rukun Tetangga (RT). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, pada penelitian ini terdapat 122 Rukun Tetangga (RT) di Kecamatan Muara Jawa. Wilayah Rukun Tetangga (RT) terkecil yaitu Rukun Tetangga (RT) 07 di kelurahan Muara Jawa
Pesisir dengan luas 1,022 Ha sedangkan luas wilayah Rukun Tetangga (RT) yang paling besar yaitu Rukun Tetangga (RT) 14 di kelurahan Dondang dengan luas 1,365,57 Ha.