MONITORING PERUBAHAN KERAPATAN VEGETASI MENGGUNAKAN ALGORITMA NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX (NDVI) DI PERAIRAN TEPIAN TAMAN BEBAYA KOTA SAMARINDA TAHUN 2020 - 2023

RIFALDI KEMAL. Monitoring Perubahan Kerapatan Vegetasi Menggunakan Foto Udara dan Citra Sentinel 2 Level 2A Berdasarkan Metode NDVI di Perairan Tepian Taman Bebaya Kota Samarinda Tahun 2020 - 2023 (di bawah bimbingan SUPARJO).
Samarinda merupakan ibu kota dari provinsi Kalimantan Timur. Sebagai Ibu kota provinsi mengalami perkembangan yang cukup pesat. Kehadiran Ibu Kota Negara memicu perkembangan jumlah penduduk yang semakin pesat pula.
Akibatnya banyak lahan yang dikonversi menjadi peruntukan lain di antaranya untuk pemukiman. Dampak yang terjadi adalah semakin berkurangnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Samarinda yang mengalami penurunan dari tahun ke
tahun.
Dalam penelitian ini dilakukan kajian terhadap perkembangan luas tutupan lahan di tepian Taman Bebaya Kota Samarinda sebagai alternatif penambahan RTH di Kota Samarinda. Data yang digunakan merupakan data penginderaan jauh hasil akuisisi citra satelit sentinel 2 level 2A tahun 2020 sampai dengan tahun 2023 dan Foto Udara tahun 2024.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan kerapatan vegetasi di tepian Taman Bebaya Kota Samarinda dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2023 sebagai alternatif Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Hasil pengolahan citra satelit dari tahun 2020 hingga 2023 menunjukkan fluktuasi dalam kondisi tutupan vegetasi. Kelas kerapatan vegetasi dibagi menjadi empat kelas. Kelas non vegetasi mengalami penurunan persentase setiap tahunnya, dengan nilai persentase pada tahun 2020 sebesar 66.39%, tahun 2021 sebesar 55.46%, tahun 2022 sebesar 57.83%, dan tahun 2023 sebesar 55.18%. Kelas kerapatan rendah mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun 2020 sebesar 5.97% menjadi 18.19% pada tahun 2023. Kelas kerapatan sedang juga
mengalami peningkatan yang signifikan dari 3.75% pada tahun 2020 menjadi 15.41% pada tahun 2023. Sementara itu, kelas kerapatan tinggi mengalami fluktuasi dari 23.89% pada tahun 2020, naik menjadi 29.45% pada tahun 2021, kemudian turun menjadi 14.13% pada tahun 2022, dan 11.23% pada tahun 2023.
Total luas wilayah penelitian adalah 8.95 hektar.