PEMBUATAN PUPUK KOMPOS KIRINYUH (Chromolaena odorata L.) MENGGUNAKAN DEKOMPOSER LARVA BLACK SOLDIER FLY (BSF) (Hermetia illucens L.) DAN LIMBAH PISANG KEPOK (Musa paradisiaca)

ABSTRAK
MITHA IMELDA SARI. Pembuatan Pupuk Kompos Kirinyuh (Chromolaena odorata
L.) Menggunakan Dekomposer Larva Black Soldier Fly (BSF) (Hermetia illucens L.)
dan Limbah Pisang Kepok (Musa paradisiaca) (di bawah bimbingan RIAMA RITA
MANULLANG).
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum maksimalnya pemanfaatan gulma
kirinyuh, gulma kirinyuh merupakan gulma semak yang banyak tersebar pada lahan-
lahan terbuka dengan pertumbuhan yang sangat cepat sehingga memiliki biomassa
yang cukup. Namun, di Kalimantan Timur gulma kirinyuh belum banyak dimanfaatkan
bahkan menjadi masalah pada lahan pertanian. Padahal gulma ini memiliki potensi
yang sangat besar untuk dimanfaatkan sebagai pupuk kompos. Dalam pembuatan
pupuk kompos tersebut terkendala dengan batang C. odorata yang cukup keras
sehingga diperlukan biodekomposer yang berperan aktif dalam mempercepat proses
dekomposisi. Salah satu dekomposer yang dapat digunakan yaitu dengan
memanfaatkan larva Black Soldier Fly (BSF) (Hermetia illucens L.). Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengukur lama waktu pembuatan pupuk kompos kirinyuh dengan
dekomposer larva BSF dan limbah pisang kepok, membandingkan hasil analisis unsur
kimia pupuk kompos kirinyuh antar perlakuan dengan standar permentan No. 261
tahun 2019, menghasilkan bobot pupuk kompos kirinyuh yang sudah jadi.
Waktu penelitian dilaksanakan selama 2 bulan terhitung mulai awal bulan Juni
sampai akhir bulan Agustus 2021 meliputi pembuatan proposal penyiapan tempat dan
alat, pelaksanaan penelitian, dan pembuatan laporan, sedangkan tempat penelitian
dilaksanakan di laboratorium produksi Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda dan analisis kandungan unsur hara
dilaksanakan di laboratorium Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi
Kalimantan Timur. Penelitian ini terdiri dari 2 taraf perlakuan yaitu P0: 15 kg kirinyuh
+ 3 kg limbah pisang kepok + 3 kg pupuk kandang sapi + tanpa diberi larva BSF
(kontrol) P1: 15 kg kirinyuh + 3 kg limbah pisang kepok + 3 kg pupuk kandang sapi +
90 ekor larva BSF.
Hasil pengamatan sifat fisik pupuk kompos pada perlakuan P1 pupuk jadi pada
hari ke-18 dengan suhu 30oC, berbau tanah, berwarna hitam dan bertekstur remah,
pada perlakuan P0 pupuk jadi pada hari ke-21 dengan suhu 30oC, berbau tanah,
berwarna hitam dan bertekstur remah. Sedangakan hasil analisis kimia pupuk kompos
pada perlakuan P0 adalah N-Total 3.28%, P 7.2%, K 1.91%, C Organik 34.88%, C/N
Rasio 10.65, pH 8.16. Jika dibandingkan dengan standar permentan No. 261 tahun
2019 hanya unsur K yang tidak memenuhi standar permentan. Pada perlakuan P1
hasil analisis kimia adalah N-Total 4.12%, P 7.05%, K 2.09%, C Organik 35.62%, C/N
Rasio 8.65, pH 8.39. Jika dibandingkan dengan standar permentan No. 261 tahun
2019 sudah memenuhi standar permentan. Serta hasil produksi pupuk kompos pada
P0 menghasilkan 14,4 kg sedangkan pada perlakuan P1 menghasilkan 13,5 kg,
penyusutan pupuk kompos pada perlakuan P0 sebesar 6,6 kg dan pada perlakuan P1
sebesar 7,5 kg.

Kata kunci: Kompos, Kirinyuh, Dekomposer, Larva BSF, Pisang Kepok