DISTRIBUSI SPASIAL KOEFISIEN ALIRAN PERMUKAAN CURVE NUMBER DI DAS KARANG MUMUS KOTA SAMARINDA TAHUN 1990-2020

ABSTRAK

AHMAD REZEKI MAULANA. Distribusi Spasial Koefisien Aliran Curve Number Menggunakan Software ArcGIS 10.3 (di bawah bimbingan FERI FADLIN).
Samarinda sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki pertumbuhan dan perkembangan pesat. Perkembangan kota ini dipengaruhi oleh laju pertumbuhan penduduk yang mengakibatkan meningkatnya pula kebutuhan lahan perkotaan. Oleh karena itu, tingkat kepadatan di daerah perkotaan cenderung lebih tinggi dari pada di wilayah pedesaan karena tingkat aktivitas dalam populasi perkotaan cenderung lebih tinggi. Pengembangan daerah perkotaan dengan perubahan tutupan vegetasi, tanah menjadi permukaan kedap air dengan kapasitas penyimpanan air kecil atau tidak ada.
Data yang digunakan pada kegiatan penelitian ini adalah data tutupan lahan yang diterbitkan dari Website resmi KLHK (Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), data jenis tanah, data batas administrasi kota Samarinda data batas administrasi kabupaten Kutai Kartanegara, dan data penggunaan lahan sesuai kelas seperti Hutan Tanaman, Hutan Lahan Kering Sekunder, Hutan Lahan Kering, Pemukiman, Tubuh Air, Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak, Rawa dan Sawah. Klasifikasi penggunaan lahan ini dilakukan dengan pengolahan data di software ArcGIS 10.3.
Hasil yang di dapatkan pada penelitian ini yaitu informasi Penggunaan lahan dan koefisien aliran permukaan CN (Curve Number) DAS Karang Mumus dengan perubahan dari tahun 1990 hingga 2020 sebesar 2,30. Hal tersebut menyatakan bahwa ada peningkatan pada nilai koefisien aliran permukaan di sekitar area DAS Karang Mumus.

Kata kunci: penggunaan lahan,curve number