EVALUASI MUTU PANEN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PT. GEMILANG SEJAHTERA ABADI

ABSTRAK
SITI AISHA, Evaluasi Mutu Panen Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di PT. Gemilang Sejahtera Abadi (dibawah bimbingan PUSPITA dan FARADILLA)

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kegiatan panen kelapa sawit tentang bagaimana evaluasi mutu panen yang baik seperti mutu buah dan mutu ancak. Pada kegiatan pemanen kelapa sawit perlu dilakukan pengaturan panen agar produksi yang dihasilkan memiliki kuantitas dan kualitas yang baik pula. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi mutu panen pada afdeling 4 dan afdeling 5 serta kendala yang dihadapi dalam mutu panen kelapa sawit. Berkorelasi dengan sistem panen yang diterapkan oleh dua afdeling di perusahaan perkebunan kelapa sawit PT. GemIlang Sejahtera Abadi.

Pengumpulan data terkait penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sistem wawancara dan obeservasi lapangan, untuk lebih mendapatkan informasi yang tepat selanjutnya data akan ditabulasi dan dihitung rata-rata persentasenya (barchart). Karateristik karyawan : umur, tingkat pendidikan, lama bekerja. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, dengan menguraikan hasil mutu buah, mutu ancak, dan sistem panen berdasarkan karakteristik reponden.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa karakteristik pemanen dari kedua afdeling didominasi dari usia produktif dan pendidikan sekolah dasar. Pemanen afdeling 5 lebih berpengalaman dari afdeling 4. Afdeling 5 memberikan mutu TBS yang baik dibanding afdeling 4, terdiri dari buah matang 95,60%, buah mentah 1,2%, buah lewat matang 1,06%, buah busuk/janjang kosong 0,19%, buah abrnormal 0,33%, dan tangkai panjang 1,61%. Sedangkan afdeling 4 terdiri dari buah matang 88,9%, buah mentah 0,67%, lewat matang 2,41%, buah busuk/janjang kosong 1,5%, buah abnormal 3,08%, dan tangkai panjang 3,48%. Kedua afdeling memiliki mutu ancak yang berbeda seperti brondolan tinggal, buah tinggal, pelepah sengkleh, under prunning, dan over prunning. Hal tersebut disebakan karena memiliki rotasi panen yang berbeda. Under prunning dapat mengganggu pemanenan sedangkan over prunning dapat menurunkan berat rata-rata pada tandan kelapa sawit. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa mutu buah dan ancak pada afdeling 5 lebih baik dibanding afdeling 4 hal tersebut disebabkan oleh sistem panen dan tenaga kerja panen, adapun kendala yang dihadapi yaitu penyelewengan karyawan dan kurangnya kedisiplinan tenaga kerja pemanen.

Kata Kunci: Evaluasi Mutu Panen, Mutu Ancak dan Mutu TBS