Efisiensi Pengendalian Hama Tikus Pada Tanaman Kelapa Sawit Di PT. Gemilang Sejahtera Abadi

NOER ILHAM WIJAYA KUSUMA Efisiensi Pengendalian Hama Tikus pada Tanaman Kelapa Sawit di PT. Gemilang Sejahtera Abadi. (di bawah bimbingan HUMAIRO AZIZA dan EMI MALAYSA)
Penelitian ini dilatar belakangi oleh potensi gangguan tanaman kelapa sawit yang menyebabkan turunnya produktivitas yang diakibatkan oleh serangan hama tikus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara pengendalian hama tikus yang menyerang tanaman kelapa sawit secara biologi dan kimiawi, serta mengetahui pengendalian hama tikus yang paling efisien diantara pengendalian secara biologi dengan burung hantu dan pengendalian secara kimiawi dengan rodentisida klerat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode observasi di lapangan, dalam penelitian ini penulis langsung ke lapangan melakukan pengendalian untuk mendapatkan data primer pengendalian hama tikus secara biologi yaitu dengan memanfaatkan musuh alami dari hama tikus tersebut, serta penulis mengambil data sekunder pengendalian secara kimiawi dengan memanfaatkan senyawa kimia yang beracun untuk mengendalikan hama tikus. Setelah mendapatkan data serangan sesudah dikendalikan, kemudian dianalisa dan dievaluasi dengan membandingkan kedua data tersebut secara deskriptif kualitatif untuk mendapatkan data yang paling efeisien dari biaya dan waktu.
Berdasarkan hasil penelitian ini, pengendalian hama tikus secara biologi yaitu dengan menggunakan burung hantu dan pengendalian hama Tikus secara kimiawi yaitu dengan menggunakan rodentisida klerat, kedua pengendalian ini sama-sama dapat menurunkan serangan hama tikus dari sedang menjadi ringan. Pengendalian hama tikus yang paling efisien adalah pengendalian secara biologi dengan burung hantu, karena dapat menekan biaya menjadi relatif murah dan ramah lingkungan dibandingkan pengendalian secara kimiawi dengan rodentisida klerat. Pengendalian hama tikus secara biologi dengan burung hantu dapat menekan biaya penggunaan racun yang setiap tahun harganya meningkat dan ditambah biaya penggunaan tenaga kerja yang lebih banyak, sehingga pengendalian secara biologi dengan burung hantu lebih efisien serta ramah lingkungan.