BERDASARKAN KELERENGAN PADA HUTAN LAHAN KERING SEKUNDER DI KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS HUTAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS MULAWARMAN

Pendugaan Biomassa dan Karbon Berdasarkan Kelerengan Pada Hutan Lahan Kering Sekunder di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus Hutan Pendidikan Universitas Mulawarman (Di bawah Bimbingan ADELIA JULI KARDIKA, S.Hut, M.Si )
Perkiraan dan prediksi produktivitas ekosistem, simpanan karbon, pembagian unsur hara, dan akumulasi bahan bahan bakar diperlukan untuk data biomassa permukaan. Perhitungan biomassa tegakan biasanya dilakukan dengan menggunakan model persamaan regresi linear dan non linear berdasarkan pada jenis tanaman ataupun pohon yang dihasilkan dari hasil pengukuran di lapangan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menduga pendugaan biomassa dan karbon berdasarkan kelerengan pada hutan sekunder di KHDTK hutan pendidikan Universitas Mulawarman Hutan Pendidikan Universitas Mulawarman.
Pengumpulan data untuk menghitung sediaan biomassa dan karbon yang diperoleh dengan melakukan pengukuran langsung di lapangan. Pengambilan data lapangan dilakukan pada lokasi-lokasi yang telah ditentukan pada saat pembuatan peta kelerengan dan peta penutupan lahan di lokasi penelitian. Penempatan plot berdasarkan jenis kelerengan yang ada di lokasi penelitian. Data primer diperoleh dari perhitungan data pancang, tiang, pohon dan serasah. Data pancang adalah diameter pancang 2 - 10 cm, tinggi pancang, dan jumlah pancang. sedangkan data tiang adalah diameter tiang 10 - 20 cm, tinggi tiang, dan jumlah tiang. Data pohon adalah diameter setinggi dada (dbh = diameter at breast height), tinggi pohon (h) dan jumlah pohon. Data serasah adalah data berat basah diambil dari tiap plot contoh.
Hasil pendugaan biomassa dilakukan pada tingkat pancang pada kelerengan 0-8% rata-rata nilai 3,788, kelerengan 8-15% rata-rata nilai 5,356, kelerengan 15-25% rata-rata nilai 5,886, kelerengan 25-45% rata-rata nilai 12,599. Pada tingkat tiang kelerengan 0-8% nilai rata-rata 25,182, kelerengan 8-15% nilai rata-rata 13,054, kelerengan 15-25% nilai rata-rata 15,752, kelerengan 25-45% nilai rata-rata 28,412. Pada tingkat pohon kelerengan 0-8% nilai rata-rata 59,392, kelerengan 8-15% nilai rata-rata 155,024, kelerengan 15-25% nilai rata-rata 115,060, kelerengan 25-45% nilai rata-rata 85,541. Pada serasah kelerengan 0-8% nilai rata-rata 21,62, 8-15% nilai rata-rata 26,62, 15-25% nilai rata-rata 27,78, kelerengan 25-45% nilai rata-rata 38,12. Hasil potensi karbon pada tingkat pancang kelerengan 0-8% 1,895, kelerengan 8-15% nilai rata-rata 3,512, kelerengan 15-25% rata-rata nilai 2,943, kelerengan 25-45% rata-rata nilai 6,300. Pada tingkat tiang kelerengan 0-8% nilai rata-rata 12,591, kelerengan 8-15% nilai rata-rata 6,527, kelerengan 15-25% nilai rata-rata 12,876, kelerengan 25-45% nilai rata-rata 14,206. Pada tingkat pohon kelerengan 0-8% nilai rata-rata 29,714 , kelerengan 8-15% nilai rata-rata 77,512, kelerengan 15-25% nilai rata-rata 57,530, kelerengan 25-45% nilai rata-rata 42,755. Pada serasah kelerengan 0-8% nilai rata-rata 10,15, 8-15% nilai rata-rata 12,60, 15-25% nilai rata-rata 13,16, kelerengan 25-45% nilai rata-rata 17,86.